Analisis Usaha Yang Menggunakan Metode Client Server
Client-Server adalah
arsitektur jaringan yang memisahkan client(biasanya aplikasi yang menggunakan
GUI ) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi
dari server. Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena
mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini
berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja
server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair
berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah
mesin tunggal.
1.Lokasi/tempat
Ada beberapa hal yang harus
dilakukan/diperhatikan oleh seseorang sebelum memulai usaha warnet. Berikut tahapnya
:
Apakah tempat kita membuka
warnet termasuk tempat yang strategis ? Perkiraan pengunjung yang datang
nantinya kira-2 berapa orang per hari ? Ini akan menentukan jumlah pc yang
harus disediakan nantinya. Semakin banyak pc yang tersedia tentunya semakin
menguntungkan kita, dengan catatan harus ada yang datang bermain. Ada saat-saat
tertentu, warnet kita ramai, dan terjadi antrian, tapi kadang-2 dari semua pc
yang kita sediakan, hanya terisi 1-2 orang saja.
2.Spec KomputerDi daerah sekitar kita, apakah sudah ada warnet ? Bagaimana spec komputernya ? Ini akan menentukan spec komputer yang kita gunakan nantinya. Jika daerah kita belum ada warnet, dan katakanlah, daerah kita agak berada di pinggiran, kita bisa berhemat dengan menggunakan spec komputer yang lebih rendah. Bayangkan juga bila kita berada di pusat kota, dengan banyak warnet yang memakai computer dengan spec tinggi, dengan lcd wide screen. Tentunya kita juga harus menyesuaikan warnet kita dengan warnet saingan kita.
Satu hal lagi, spec komputer untuk browsing /chatting saja tidak perlu tinggi-2 amat, lain halnya kalo warnet kita mau dijadikan game center, dengan aneka games tinggi dan online.
3.Harga jual dan jam operasional
Bermain di warnet, biasanya dihitung dengan biaya per jam. Tetapi ada juga yang membuat paket, misalnya paket 1 minggu berapa atau ada juga yang paket bulanan. Hal ini tergantung dari situasi kondisi di lapangan dan juga permintaan dari pelanggan. Di pasaran biasanya harga bermain di warnet sekitar Rp. 2500 s/d rp. 5000,-/jam. Untuk tempat2 yang elit, bisa saja mencapai Rp. 10 ribu per jam atau lebih.
Semakin panjang jam buka warnet kita, tentunya semakin banyak omset yang kita. Tetapi ini juga akan membuat biaya operasional kita menjadi lebih mahal, karena kita harus membayar lebih untuk biaya listrik dan gaji karyawan.
4.Dikelola secara professional atau sistem kekeluargaan ?
Ini salah satu poin penting juga, karena selama ini, mungkin kita tidak pernah menghitung biaya sewa gedung, karena dianggap toh punya sendiri. Hal ini sebenarnya harus kita hitung, walaupun tempatnya gratis. Karena kalau tidak kita hitung, kita tidak tahu dengan pasti apakah bisnis kita ini layak diteruskan atau tidak. Kalo misalnya tempat yang akan kita gunakan ini, tidak digunakan untuk warnet, tentunya bisa disewakan ke orang lain, dan ini akan memberikan penghasilan bagi kita. Mungkin saja nanti setelah dihitung-2 dengan analisa yang akan diberikan dibawah, lebih untung menyewakan tempat kita daripada kita sendiri yang buka warnet.
Poin lainnya adalah tenaga kerja, banyak usaha warnet yang dijaga oleh pemiliknya langsung atau mungkin juga adik atau kakak atau family dari ownernya. Dan biasanya mereka tidak mengambil gaji, tetapi hanya mengambil keuntungan dari warnet. Seharusnya walaupun yang jaga adalah saudara kita atau kita sendiri sebagai owner, kita juga harus mengambil gaji seperti kalo kita menggaji orang.
5.Penyusutan computer dan gedung.
Ini adalah poin terpenting dalam bisnis warnet. Rata-rata warnet kecil dibuat tanpa menghitung penyusutan computer. Jadi perhitungan mereka simple saja, dalam 1 bulan dapat omset dari warnet misalnya 10 juta, trus dipotong gaji karyawan, listrik, biaya internet, dan lain sebagainya katakanlah total 6 juta, maka keuntungan mereka perbulan adalah 10 juta – 6 juta = 4 juta. Dalam setahun 12 bulan x 4 juta = 48 juta. Bisnis yang lumayan bukan ?
Seharusnya keuntungan 4 juta itu, harus dipotong dulu dengan yang namanya penyusutan komputer. Biasanya kita hitung, satu unit komputer itu dinolkan (dianggap tidak bernilai lagi) dalam waktu 3 tahun. Jadi kalo harga 1 unit komputer 3 juta, maka biaya penyusutan per bulan adalah : Rp 3 juta / (3 tahun x 12 bulan) = Rp. 83.333. Kalo kita ada 10 unit komputer, maka kalikan saja dengan 10 unit, berarti perbulan kita harus susutkan Rp. 833.333,- Uang ini nantinya kita pisahkan dan kita buat tabungan sendiri.
Untuk sewa gedung juga harus dibuat penyusutannya, supaya di tahun depannya, kita sudah ada dana untuk menyambung sewa gedung tersebut. Tidak lucu kalo misalnya setiap tahun, kita harus keluar modal lagi untuk sewa gedung ataupun upgrade PC.
sekarang coba kita buat analisanya dalam angka-angka supaya
lebih mudah dimengerti.
1.Investasi awal :1.Sewa gedung, asumsi rp. 10 juta per tahun
2.PC untuk warnet 10 pc, asumsi Rp. 3.500.000 /unit
3.PC untuk server 1 pc, asumsi Rp. 5.000.000 / unit
4.Biaya pembuatan perabot , asumsi rp. 5.000.000
5.Biaya instalasi jaringan, switch dan kabel, asumsi Rp. 2.000.000,-
6.Investasi lainnya, misalnya AC, line tel, listrik, cat ulang ruangan, asumsi Rp. 5.0000.000,-
Total Rp. 62.000.000,-
2.Biaya operasional :
1.Biaya koneksi internet, asumsi memakai speedy, Rp. 1.750.000 / bln.
2.Biaya gaji pegawai, asumsi 2 orang x Rp. 800.000, total Rp. 1.600.000 / bln
3.Biaya listrik dan tel, asumsi Rp. 1.000.000 / bln
4.Biaya lainnya (cadangan), Rp. 500.000 / bln
5.Biaya penyusutan,
*untuk gedung Rp. 10.000.000 / 12 bln = Rp. 833.333 / bln
*untuk pc dan server Rp. 38.500.000 / 36 bln = Rp. 1.069.000 / bln
*untuk lainnya, kita juga asumsi susut dalam 36 bln,
biaya perabot, ac, instalasi, dll Rp. 12.000.000/36 bln = Rp. 333.333 / bln
Total biaya penyusutan Rp. 2.235.000 / bln
Total biaya operasional + penyusutan = Rp. 7.085.000,-
3.Omset Pendapatan
Dengan jumlah 10 komputer, dan jam buka 12 jam (jam 10 pagi s/d 10 malam), kemudian harga jual Rp. 3000 / jam. Maka maksimal keuntungan yang bisa kita dapat adalah
10 pc x 12 jam x Rp.3000 = Rp. 360.000 / hari.
Tapi ini adalah tidak mungkin, kita harus kalikan dengan tingkat kepadatan pengunjung yang datang. Biasanya kita asumsikan dengan nilai 50%, dalam arti rata-2 yang main setiap saat hanya setengah dari kapasitas warnet kita saja.
Maka keuntungan perhari adalah Rp. 360.000 x 50% = Rp. 180.000.
Untuk satu bulan, kita kali kan dengan 30 hari = Rp. 5.400.000,-
Dengan perhitungan diatas, maka usaha warnet kita tadi adalah rugi Rp. 5.400.000 – Rp. 7.0785.000 = Rp. 1.685.000 / bulan.
Sorry, bukan untuk mengecilkan semangat dalam usaha membuat warnet, tetapi ini adalah sekedar ilustrasi supaya kita lebih cermat dalam hitung-2an sehingga investasi yang kita tanam tidak sia-sia.
Ada beberapa poin yang bisa kita rubah supaya usaha warnet kita bisa untung, misalnya :
*Biaya koneksi internet dicari yang lebih murah, misalnya memakai paket office speedy, Rp. 750.000 / bulan. Ini bisa menghemat biaya internet kita sehingga rp. 1 juta /bulan. Atau bisa juga dengan mencari alternative radio link yang banyak dijual oleh pihak ketiga, diluar ISP resmi.
*Meningkatkan jumlah komputer, memperpanjang jam buka, meningkatkan tingkat kedatangan customer dengan membuat paket-2 yang menarik, mis paket main 5 jam, paket happy hour pada jam-2 sepi.
*Buat usaha tambahan selain warnet,misalnya dengan menyediakan penjualan minuman dan makanan ringan, sehingga ada omset tambahan.
*Menyediakan printer untuk bisa mencetak, biasanya dihitung per lembar.
*Menyediakan jasa download, jasa copy cd/dvd, penjualan accessories komputer, pulsa telepon, dan lainnya sepanjang tidak menggangu usaha warnet dan tidak memakan banyak tempat.
Sumber:
http://ajoloepus.blogspot.com/2012/04/pengertian-client-server.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar