Sebelum membahas mengatasi masalah kemiskinan di suatu negara, saya akan menjelaskan dulu masalah kemiskinan di Indonesia. Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani. Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik masyarakat miskin adalah tidak memiliki akses ke prasarana dan sarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas perumahan dan permukiman yang jauh dibawah standar kelayakan, serta mata pencaharian yang tidak menentu. Disadari bahwa selama ini banyak pihak lebih melihat persoalan kemiskinan hanya pada tataran gejala-gejala yang tampak terlihat dari luar atau di tataran permukaan saja, yang mencakup multidimensi, baik dimensi politik, sosial, ekonomi, aset dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari dimensi-dimensi dari gejala-gejala kemiskinan tersebut muncul dalam berbagai bentuk, seperti antara lain :
1. Dimensi Politik , sering muncul dalam bentuk tidak dimilikinya wadah organisasi yang mampu memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat miskin, sehingga mereka benar-benar tersingkir dari proses pengambilan keputusan penting yang menyangkut diri mereka. Akibatnya, mereka juga tidak memiliki akses yang memadai ke berbagai sumber daya kunci yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan hidup mereka secara layak, termasuk akses informasi;
2. Dimensi Sosial sering muncul dalam bentuk tidak terintegrasikannya warga miskin ke dalam institusi sosial yang ada,terinternalisasikannya budaya kemiskinan yang merusak kualitas manusia dan etos kerja mereka, serta pudarnya nilai-nilai kapital sosial;
3. Dimensi Lingkungan sering muncul dalam bentuk sikap, perilaku, dan cara pandang yang tidak berorientasi pada pembangunan berkelanjutan sehingga cenderung memutuskan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang kurang menjaga kelestarian dan perlindungan lingkungan serta permukiman;
4. Dimensi Ekonomi muncul dalam bentuk rendahnya penghasilan sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sampai batas yang layak
5. Dimensi
Aset, ditandai dengan rendahnya kepemilikan masyarakat miskin ke berbagai hal
yang mampu menjadi modal hidup mereka, termasuk aset kualitas sumberdaya
manusia (human capital), peralatan kerja, modal dana, hunian atau perumahan,
dan sebagainya.
Itulah beberapa gejala
atau masalah kemiskinan di Indonesia. Tentu saja masalah kemiskinan tersebut
harus ditanggulangi ato diselesaikan. Penyelesaian masalah kemiskinan di Indonesia
bukan saja urusan pemerintah semata, tetapi masayarakat Indonesia juga harus
bisa dituntut menyelesaikan maslah tersebut, seenggaknya mengurangi maslah
kemiskinan tersebut. Mungkin dengan membuka lapangan kerja untuk yang
berpendidikan atau non pendidikan. Itulah pendapat saya tentang kemiskinan di
Indonesia. Akan tetapi peran pemerintah lah yang lebih berperan besar dalam
mengatasi kemiskinan. Berikut upaya pemerintah untuk mengatasi masalah
kemiskinan :
1. Meciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Karena penganggguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia
2. Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia, sehingga setiap masyarakat bisa menikmati makanan yang berkualitas. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya angka kesehatan masyarakat.
3. Menghapuskan korupsi. Sebab, korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga negara sebagaimana mestinya.
4. Menggalakan program zakat. Di Indonesia, islam adalah agama mayoritas. Dan dalam islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesehjateraan di antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di Indonesia ditenggarai mencapai angka 1 triliun setiap tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi terciptanya kesehjateraan masyarakat.
5. Strategi
pemberdayaan. Misalnya, program pelatihan dan pembinaan keluarga muda mandiri,
pembinaan partisipasi sosial masyarakat, pembinaan anak dan remaja.
Sekarang kita akan
membicarakan kemiskinan secara umum untuk suatu negara. Saat ini, dunia didera
kemiskinan yang menyebar luas di sebagian besar negeri, jika tidak dikatakan
seluruhnya, meski berbeda-beda tingkatan dan jumlah orang miskinnya.
Hampir-hampir tidak ada satu negara pun yang terbebas dari masalah kemiskinan
pada masa sekarang ini, termasuk negara-negara kaya dan maju di bidang sains
dan industri. Kemiskinan merupakan masalah umum dan telah menjadi bencana.
Meski dunia menyaksikan kemajuan material, terlihat pula adanya peningkatan
pengangguran secara nyata. Sebagian orang mengaitkan kemiskinan kepada
madaniyah dan menetapkan adanya hubungan negatif antara kemajuan madaniyah dan
kemiskinan, di mana setiap kali madaniyah bertambah maju maka setiap kali pula
kemiskinan meningkat.Kemiskinan menyebar luas secara menyolok sejak
berlangsungnya kebangkitan industri dan meluasnya penggunaan alat dalam
produksi industri dan pertanian. Seberapapun jumlah tenaga kerja yang diserap
sektor industri, kemiskinan tetap saja meningkat tajam.Berbagai pemerintah, lembaga-lembaga sosial, dan
individu-individu kaya tidak berhenti menyerahkan bantuan dan memberi
pertolongan yang bisa mereka lakukan kepada orang-orang miskin. Mereka juga
tidak berhenti menciptakan program-program pelayanan sosial, kesehatan dan
pendidikan dalam berbagai bentuknya kepada kaum miskin. Namun masalah
kemiskinan tetap saja ada bahkan jumlah orang miskin di dunia makin bertambah.
Pemerintah negara kaya dan lembaga-lembaga internasional telah turut campur
dalam menyelesaikan masalah kemiskinan ini.
1. Menjaga
stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin
daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok
terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras.
2. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Fokus program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin.
3. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin.
4. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar.
5. Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI INDONESIA :
1. Tingkat pendidikan yang rendah
2. Produktivitas tenaga kerja rendah
3. tingkat upah yang rencah
4. distribusi pendapatan yang timpang
Itulah mengenai kemiskinan di Indonesia dan suatu negara dengan cara mengatasinya. Berdasarkan kesimpulan tersebut pemerintah memang harus dengan lugas menangani di negaranya masing – masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar